14/04/11

Pembelajaran Berpidato

   Pidato merupakan penyanpaian uraian secara lisan tentang suatu hal di hadapan massa. Berbicara dalam arti berpidato memerlukan penguasaan bahasa yang cukup tinggi yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan atau tulisan orang lain dan kemampuan untuk menggunakan bahasa itu dalam berbicara.
 
 Pembelajaran berpidato hendaknya diarahkan pada pidato acara di lingkungan sekolah dan pidato pada acara di lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa. Untuk memperoleh keterampilan berbicara khususnya berpidato, diperlukan latihan-latihan yang terpadu dan terus-menerus sehingga siswa dapat berpidato dengan baik dan lancar.
   Menurut ada dan tidaknya persiapan (cara melakukan persiapan), ada empat macam jenis pidato yaitu impromptu, manuskrip, memoriter, dan ekspempore.
1.      Impromptu
            Pidato ini biasanya disampaikan di acara-acara tidak resmi (pesta dan lain-lain). Pidato impromptu disampaikan tanpa persiapan dan tidak menggunakan naskah.
2.      Manuskrip
            Pidato ini biasanya menggunakan naskah. Juru pidato membacakan naskah dari awal sampai akhir. Jenis pidato ini umumnya digunakan oleh pejabat pemerintah Negara atau tokoh-tokoh nasional. Namun pidato ini tetap memerlukan persiapan yang cukup matang.

3.      Memoriter
            Pidato jenis ini biasanya juga ditulis, kemudian dalam penyampaian diingat kata  demi kata. Langkah-langkah persiapan yang diperlukan lebih banyak terarah kepada usaha mengingat isi pesan pidato disamping persiapan menulis naskah dengan baik.
4.      Ekstemporer
            Pidato inilah yang dikatakan pidato paling baik (dari sudut teori komunikasi). Pidato ekstempore sering digunakan oleh juru pidato/pembicara yang mahir. Dalam penyampaian, juru pidato tidak menggunakan naskah (tanpa teks). Oleh karena itu, langkah persiapan harus dilakukan dengan baik dan matang.
            Agar siswa dapat berpidato dengan baik, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain mempunyai tekad dan keyakinan bahwa si pembicara mampu meyakinkan orang lain. Dengan tekad yang bulat akan dapat menumbuhkan keberanian dan sikap percaya diri sehingga tidak ragu-ragu mengucapkan atau menyampaikan pidatonya, memiliki pengetahuan yang luas sehingga pembicara dapat menguasai materi dengan baik, memiliki perbendaharaan kata yang cukup sehingga si pembicara mampu mengungkapkan pidatonya dengan lancer, melakukan latihan yang intensif, persiapan yang matang karena akan sangat membantu kelancaran berpidato.
            Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam berpidato diperlukan adanya persiapan yang matang, penguasaan materi, memiliki perbendaharaan kata yang cukup dan melakukan latihan intensif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar